Kamis, 08 Desember 2011

kesehatan rahim

Pencegahan dan Deteksi Dini, Demi Kesehatan si Rahim

April 23, 2010
Saat ini, kesehatan menjadi barang mahal. Hal itupun diperparah dengan semakin banyaknya penyakit yang menyerang manusia, salah satunya adalah kanker serviks.
Pernahkah Anda mendengar tentang kanker serviks? Ya, kanker serviks biasa menyerang leher rahim. Oleh karenanya, tak mengherankan ketika kanker ini disebut pula sebagai kanker leher rahim. Kanker serviks ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor resiko utama kanker leher rahim. HPV menimbulkan kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Di Indonesia, penyakit ini mendapat perhatian yang demikian besar dari semua pihak. Ingatkah kita pada sebuah iklan di layar kaca yang menyebutkan 2 dari 3 perempuan Indonesia berpotensi terkena kanker serviks? Kanker ini merupakan pembunuh perempuan paling besar. Oleh karenanya, sudah sepatutnya kita bergerak untuk mencegah kanker ini.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi dini kanker serviks, yakni:
1. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat)
Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap leher rahim, mengenai keberadaan kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. IVA dapat dilakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. IVA hanya sebagai deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lebih lanjut harus segera dilakukan.
2. Pap Smear
Yaitu dokter menggunakan alat khusus untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat memperlihatkan keberadaan infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Dengan melakukan tes Pap Smear secara teratur, telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
3. Thin Prep
Metode ini lebih akurat dibanding Pap Smear. Tes ini dilakukan dengan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim.
4. Kolposkopi
Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi —pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh— dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.
Hal di atas adalah upaya deteksi dini terkait dunia medis. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah kanker serviks secara sederhana.
1. Menjaga kebersihan daerah kewanitaan
Hal ini menjadi langkah paling utama yang bisa Anda lakukan. Gantilah celana dalam Anda minimal 2 kali sehari. Jika Anda sedang menstruasi, usahakan mengganti pembalut minimal 2 kali sehari. Akan lebih baik jika dapat mengganti pembalut 6 jam sekali. jika Anda harus buang air di tempat umum, usahakan memilih tempat yang terjaga kebersihannya. Jika perlu, bawalah sabun kewanitaan. Jika memang tidak yakin dengan kebersihan air di tempat tersebut, Anda tidak perlu menggunakan airnya. Cukup membersihkan daerah kewanitaan dengan tisu atau kain bersih.
2. Jangan biarkan daerah kewanitaan terlalu lembab
Usahakan untuk mengeringkan daerah kewanitaan sesudah Anda buang air. Daerah kewanitaan yang lembab memungkinkan tumbuhnya jamur dan bakteri yang berbahaya.
3. Hindari berhubungan seks selama masa haid
Upaya tersebut terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya virus penyebab kanker serviks.
4. Makan sayuran pembasmi HPV
Tingkatkan konsumsi semua jenis buah dan sayuran warna pelangi ke dalam menu makanan Anda, untuk mendapatkan perlindungan terbaik bagi kekebalan tubuh.
5. Hindari merokok
Asap rokok melemahkan pertahanan tubuh sehingga perlu dihindari. Infeksi HPV berlangsung lebih lama pada perempuan yang merokok dibandingkan yang tidak, serta meningkatkan resiko kanker serviks.
Kanker serviks merupakan ‘momok’ bagi perempuan. Fakta-fakta terkait kanker serviks menjadi hal yang sering dibicarakan masyarakat. Oleh karena itu, kampanye pencegahannya pun gencar dilakukan. Sekarang, saatnya kita yang mengampanyekan pencegahan kanker serviks untuk diri sendiri. Bagaimanapun kondisinya, kesehatan diri berasal dari upaya kita menjaga kesehatan diri dan lingkungan. (dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons